Hidup
manusia seperti sekumpulan kotak yang ada dalam sebuah keranjang.
Setiap kotak mewakili seseorang dalam kehidupan kita. Setiap kotak juga
mewakili rasa yang kita rasakan pada seseorang dalam hidup kita. Setiap
kotak juga mewakili sebuah ataupun sekumpulan pengalaman yang kita alami
atau rasakan terhadap seseorang dalam hidup kita. Semakin bertambah
usia kita, semakin banyak jumlah kotak tersebut.
Rasa
yang ada dalam kotak-kotak tersebut boleh jadi dalam bentuk kebencian,
kerinduan, dendam, cinta, kesepian, kegalauan, kasih sayang,
persahabatan, dan banyak lagi yang mencerminkan rasa.
Seseorang
yang ada dalam kotak-kotak tersebut adalah seseorang yang mengesankan
bagi hidup kita, walau itu tidak mengenal istilah ruang dan waktu, maya
atau realita, dan impian atau kenyataan. Seseorang itu bisa jadi adalah
kamu, dia, mereka, kita, kami, si A, si B, dan Si... yang lain.
Pengalaman
yang ada dalam kotak-kotak tersebut adalah pengalaman yang tersimpan
dalam memori kita yang kita alami, rasakan, lakukan sebagai reaksi atas
sikap orang lain. Pengalaman itu bisa pahit, manis, asem, asin, tawar,
ataupun yang lain.
Semua menjadi satu, tersimpan dalam keranjang kehidupan kita.
Setiap
hari kita boleh jadi mengisi sebuah kotak dengan rasa yang sama kepada
seseorang yang sama dengan pengalaman yang berbeda, boleh jadi
berbunga-bunga, sedih, sakit hati, rindu, cinta dan sebagainya. Kita isi
dan terus kita isi dengan pengalaman dan persepsi kita.
Boleh
jadi pula setiap hari kita mengambil kotak yang kosong yang belum
terisi, sebab stok kotak kosong juga tak terbatas dalam keranjang
tersebut. Kita isi kotak kosong tersebut dengan orang yang baru, kekasih
yang baru, teman yang baru, kenalan yang baru, dan tentunya dengan
pengalaman dan rasa yang baru pula.
Itulah
dinamika kehidupan, kita mengisi dan mengisi kotak yang baru. Dinamika
itulah yang menyebabkan kita terus berubah seiring adanya perubahan
persepsi kita terhadap sesuatu , seseorang ataupun rasa yang baru.
Inilah hidup yang terus berubah. Sebab PERUBAHAN ITU PASTI SAMPAI KITA MATI.
Yang
menjadi masalah adalah disaat kita sendirian dan kesepian. Yang kita
lakukan adalah kita mengambil sebuah kotak dari keranjang kehidupan
kita, dimana disitu terdapat seseorang atau sesuatu yang kita rindu.
Kita buka penutupnya, kita lihat isinya, dan kita amati isinya.
Terkadang dengan melihat itu kita tersenyum sendiri, menangis sendiri,
terluka sendiri dan juga mungkin meratap sendiri. Dengan itu pula
bahagia kita makin bertambah, kerinduan makin meningkat, dan juga
terkadang luka makin menganga. Itu semua tergantung kepada sisi mana
yang mau kita lihat. Jika sisi yang menyakitkan maka luka makin
menganga. Jika sisi yang membahagiakan maka kerinduan yang makin
mendalam. Itu semua tergantung kita, dan KITALAH YANG MENGIJINKAN KITA UNTUK MENJADI SEPERTI APA YANG KITA MAU.
Jika kita mau terluka maka sisi penderitaan dan kesakithatian kita yang
kita lihat. Jika kita mau berbahagia, maka sisi kebahagiaanlah yang
kita amati. Kita dapat menjadi seperti apa yang kita mau dengan kotak
kita tersebut.
Terkadang
dengan melihat isi kotak tersebut, kita menambahkan dengan bunga-bunga
impian dan khayalan. Walaupun isi kotak tersebut jelas tidak ada impian
itu, sebab isinya adalah pengalaman dan bukan impian. Namun sudah
nalurinya manusialah yang menambahkan impian dan khayalan di saat
melihat isi kotak itu. Kita berkhayal hidup berbahagia dengan seseorang
seperti apapun yang kita mau. Kita melukis langit dengan
keindahan-keindahan bersama seseorang dengan corak lukisan, ragam warna
dan sketsa apapun yang kita mau. Sebab yang masih bebas di dunia ini
hanyalah khayalan dan impian. Lain itu semua terikat oleh ruang dan
waktu, oleh aturan dan tata krama dan oleh moralitas.
Saat
kita melihat isi sebuah kotak, itu juga mencerminkan ketulusan dalam
hati kita. Jika kita tulus, maka sisi baiklah yang kita lihat dan sisi
buruk kita acuhkan. Dengan ketulusan itu, kita akan memandang dunia ini
begitu indah walaupun terdapat luka menganga namun tersimpan dengan
rapinya tanpa pernah dilihat. Inilah setulus-tulusnya hati dimana hanya
hati ini dan Allah-lah yang tahu sisi buruk yang ada dalam kotak
ternyata kita abaikan dan kesampingkan. Kita tidak melihat sisi buruk,
yang kita lihat hanyalah sisi baik. Sehingga begitu kita keluar dari
zona khayalan dan impian, dan kita bertemu dengan seseorang yang pernah
menyakiti kita, yang kita ingat hanyalah bahwa dia pernah membahagiakan
kita dan dengan begitu, kita ingin mengisi sebuah kotak yang berisi dia
dengan kebahagiaan-kebahagiaan yang baru.
TERNYATA KETULUSAN HATI MAMPU MEMBUAT DUNIA INI MENJADI INDAH.
Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment