Sunday, November 18, 2012

Hidup Dalam Sekeranjang Kotak

Hidup manusia seperti sekumpulan kotak yang ada dalam sebuah keranjang. Setiap kotak mewakili seseorang dalam kehidupan kita. Setiap kotak juga mewakili rasa yang kita rasakan pada seseorang dalam hidup kita. Setiap kotak juga mewakili sebuah ataupun sekumpulan pengalaman yang kita alami atau rasakan terhadap seseorang dalam hidup kita. Semakin bertambah usia kita, semakin banyak jumlah kotak tersebut. 

Rasa yang ada dalam kotak-kotak tersebut boleh jadi dalam bentuk kebencian, kerinduan, dendam, cinta, kesepian, kegalauan, kasih sayang, persahabatan, dan banyak lagi yang mencerminkan rasa.

Seseorang yang ada dalam kotak-kotak tersebut adalah seseorang yang mengesankan bagi hidup kita, walau itu tidak mengenal istilah ruang dan waktu, maya atau realita, dan impian atau kenyataan. Seseorang itu bisa jadi adalah kamu, dia, mereka, kita, kami, si A, si B, dan Si... yang lain. 

Pengalaman yang ada dalam kotak-kotak tersebut adalah pengalaman yang tersimpan dalam memori kita yang kita alami, rasakan, lakukan sebagai reaksi atas sikap orang lain. Pengalaman itu bisa pahit, manis, asem, asin, tawar, ataupun yang lain.
Semua menjadi satu, tersimpan dalam keranjang kehidupan kita. 

Setiap hari kita boleh jadi mengisi sebuah kotak dengan rasa yang sama kepada seseorang yang sama dengan pengalaman yang berbeda, boleh jadi berbunga-bunga, sedih, sakit hati, rindu, cinta dan sebagainya. Kita isi dan terus kita isi dengan pengalaman dan persepsi kita.

Boleh jadi pula setiap hari kita mengambil kotak yang kosong yang belum terisi, sebab stok kotak kosong juga tak terbatas dalam keranjang tersebut. Kita isi kotak kosong tersebut dengan orang yang baru, kekasih yang baru, teman yang baru, kenalan yang baru, dan tentunya dengan pengalaman dan rasa yang baru pula. 

Itulah dinamika kehidupan, kita mengisi dan mengisi kotak yang baru. Dinamika itulah yang menyebabkan kita terus berubah seiring adanya perubahan persepsi kita terhadap sesuatu , seseorang ataupun rasa yang baru. Inilah hidup yang terus berubah. Sebab PERUBAHAN ITU PASTI SAMPAI KITA MATI.

Yang menjadi masalah adalah disaat kita sendirian dan kesepian. Yang kita lakukan adalah kita mengambil sebuah kotak dari keranjang kehidupan kita, dimana disitu terdapat seseorang atau sesuatu yang kita rindu. Kita buka penutupnya, kita lihat isinya, dan kita amati isinya. Terkadang dengan melihat itu kita tersenyum sendiri, menangis sendiri, terluka sendiri dan juga mungkin meratap sendiri. Dengan itu pula bahagia kita makin bertambah, kerinduan makin meningkat, dan juga terkadang luka makin menganga. Itu semua tergantung kepada sisi mana yang mau kita lihat. Jika sisi yang menyakitkan maka luka makin menganga. Jika sisi yang membahagiakan maka kerinduan yang makin mendalam. Itu semua tergantung kita, dan KITALAH YANG MENGIJINKAN KITA UNTUK MENJADI SEPERTI APA YANG KITA MAU. Jika kita mau terluka maka sisi penderitaan dan kesakithatian kita yang kita lihat. Jika kita mau berbahagia, maka sisi kebahagiaanlah yang kita amati. Kita dapat menjadi seperti apa yang kita mau dengan kotak kita tersebut.

Terkadang dengan melihat isi kotak tersebut, kita menambahkan dengan bunga-bunga impian dan khayalan. Walaupun isi kotak tersebut jelas tidak ada impian itu, sebab isinya adalah pengalaman dan bukan impian. Namun sudah nalurinya manusialah yang menambahkan impian dan khayalan di saat melihat isi kotak itu. Kita berkhayal hidup berbahagia dengan seseorang seperti apapun yang kita mau. Kita melukis langit dengan keindahan-keindahan bersama seseorang dengan corak lukisan, ragam warna dan sketsa apapun yang kita mau. Sebab yang masih bebas di dunia ini hanyalah khayalan dan impian. Lain itu semua terikat oleh ruang dan waktu, oleh aturan dan tata krama dan oleh moralitas.

Saat kita melihat isi sebuah kotak, itu juga mencerminkan ketulusan dalam hati kita. Jika kita tulus, maka sisi baiklah yang kita lihat dan sisi buruk kita acuhkan. Dengan ketulusan itu, kita akan memandang dunia ini begitu indah walaupun terdapat luka menganga namun tersimpan dengan rapinya tanpa pernah dilihat. Inilah setulus-tulusnya hati dimana hanya hati ini dan Allah-lah yang tahu sisi buruk yang ada dalam kotak ternyata kita abaikan dan kesampingkan. Kita tidak melihat sisi buruk, yang kita lihat hanyalah sisi baik. Sehingga begitu kita keluar dari zona khayalan dan impian, dan kita bertemu dengan seseorang yang pernah menyakiti kita, yang kita ingat hanyalah bahwa dia pernah membahagiakan kita dan dengan begitu, kita ingin mengisi sebuah kotak yang berisi dia dengan kebahagiaan-kebahagiaan yang baru.

TERNYATA KETULUSAN HATI MAMPU MEMBUAT DUNIA INI MENJADI INDAH.

Semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment